Cinta Ibu

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada–Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” 
(QS. Luqman : 14)
—————————————————————————————————————————————————–
Dalam ayat tersebut, Allah perintahkan kapada kita kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua. Lebih lanjut diisyaratkan pengorbanan seorang ibu. Bila dijabarkan, pengorbanan ibu tidak hanya sekedar mengandung, menyusui, lalu menyapih, tapi ada peran lain yang harus ‘dimainkan’ yaitu peran membesarkan anaknya. Walaupun sudah lepas dari tugasnya, perasaan ibu  tidak  akan  tenang  sebelum anaknya  dewasa,  hingga membina rumah tangga. Maka   wajarlah   jika   ada   ungkapan,   kasih  ibu  tidak  lekang dimakan zaman. Pengorbanan lain seorang ibu tergambar jelas dalam perhatian dan keprihatinannya. Bila anaknya sakit, maka ia pun merasakan sakit. Bila anaknya tidak mau makan, sang ibu bersikeras ada satu, dua suap nasi yang masuk. Bila anaknya merengek minta uang, ibu berusaha mendapatkannya meski harus pinjam sana – pinjam sini. Semua ibu lakukan atas dasar kasih sayang bagi anaknya.Dengan demikian menjadi kewajaran jika dekapannya menjadi obat dikala anak sakit, belaiannya menjadi penangkal disaat anak resah, air matanya menjadi do’a kebahagiaan anak. Kasih sayang yang ditiupkan menjadikan anak orang-orang terhormat. Namun, mengapa masih ada anak yang membenci bahkan tega membunuhnya? Seti-tik ketidakpuasan dirasa sebongkah kekurangan.
Mungkin saja itu terjadi atas dasar khilaf. Khilaf akan energi cinta yang ibu berikan. Padahal dalam jiwa ibu ada telaga yang tidak pernah kering. Bisa kita lihat banyak ibu yang bekerja mati-matian agar anaknya bisa sekolah, bisa makan, bisa menikmati hari-hari seperti anak-anak yang lain. Meski harus mengumpulkan sampah kering, menyapu jalanan, menjadi kuli cuci; walaupun sengatan mentari menusuk kulit, jilatan cacing mengoyak perut, tak dirasa. Dia ridha. Energi cintalah yang menjadikan dia tegar.
Bakti Pada Ibu
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai bakti kita pada ibu. Allah menegaskan bagaimana seharusnya sikap kita terhadap orang tua (ibu). Kita diperintahkan merendah, berbicara penuh rasa hormat, berbakti dan memohon ampunan serta kasih sayang. (QS. Al Isra : 23-24)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.”
Keterangan Allah ini menggariskan bahwa sudah menjadi kewajiban kita untuk memuliakan ibu. Seiring dengan Allah menanamkan dalam diri ibu keinginan untuk dihormati, keinginan akan diperlakukan baik, dan dengan pengor
banannya, ibu mengharapkan penghormatan dari anaknya.
Keinginan ibu untuk dimuliakan anak-anaknya bukan saja dalam bentuk tingkah laku lahir, tapi juga batin. Sebagai bukti, ada perintah Allah untuk mendoakannya :
“Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim : 41)
“… Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS. Al Ahqaf : 15) 
Do’a adalah sikap batin yang tidak bisa dipaksakan oleh kekuatan luar. Do’a hanya muncil karena kesadaran batin yang tinggi. Kesadaran bahwa mendoakan ibu suatu bakti dan salah satu indikasi penghambaan kita kepada Allah. Oleh karena itu, kita dituntut bersikap tulus dan penuh hormat, agar tali-tali ghoib yang ada dalam do’a dapat kita rasakan.
Ingat : selalu berbaktilah pada ibu kita…..

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Translate »