Teh Setelah Makan, Baik atau Buruk?

teh

Anda memiliki kebiaasaan minum teh selepas makan? Baik teh hangat maupun es teh. Di Indonesia, Teh manis adalah minuman yang paling banyak dijadikan teman saat makan.

Teh diketahui mempunyai banyak manfaat kesehatan, antara lain menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan menghambat perkembangan kanker mempunyai efek untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut karena kandungan natural florida yang dimilikinya dapat mencegah terjadinya karies pada gigi, mengurangi risiko terjadinya patah tulang pada usila karena densitas tulang pada mereka yang minum teh lebih baik daripada mereka yang tidak minum teh. Selain mempunyai beberapa manfaat dan khasiat, minum teh juga dapat merugikan kita jika kita tidak tahu saat yang tepat untuk meminumnya.

Setelah makan, sebaiknya jangan langsung minum teh. Mungkin untuk sebagian orang hal ini sulit untuk dilakukan. Memang nikmat rasanya makan sambil ditemani dengan segelas teh hangat. Serasa stamina dan semangat yang tadinya hilang bisa pulih kembali. Tapi awas…ternyata ada bahaya mengintai kita jika tidak merubah kebiasaan itu.

Seperti dikutip dari health.liputan6.com, penelitian yang dilakukan oleh Cornell University dan the USDA’s Agricultural Research Service (ARS), Ithaca, New York, Amerika Serikat menyatakan bahwa kandungan tannin dan polifenol dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi dalam saluran cerna. Minum teh dengan selang waktu yang cepat setelah makan jika dilakukan secara terus menerus bisa menyebabkan penyerapan zat besi dalam darah akan terganggu.

Hal inilah yang dapat memicu anemia atau penyakit kurang darah. Karena zat tannin yang terdapat pada teh mengikat zat besi pada makanan yang dicerna, sehingga membuat penyerapan zat besi yang dilakukan oleh sel darah merah berkurang.

Selain itu, minum teh setelah makan dapat mempengaruhi protein yang ada dalam makanan yang masuk ke saluran pencernaan. Sehingga dapat menyebabkan makanan menjadi keras dan sulit di cerna. Teh yang sangat kental juga memiliki sifat diuretik yang bisa menyebabkan dehidrasi.

Sedangkan hasil riset dari Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, inum teh setelah makan terbukti bisa mengakibatkan anemia.

Minum teh paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi daripada akibat sama yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah makan. Kopi mengurangi daya serap hanya 39 %.

Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap hanya setengah dari makanan yang kita makan

Sebaiknya sesudah makan, teh diganti dengan air jeruk kalau memang mau menghindari teh dan mendapatkan banyak zat besi. Makan nasi pecel dengan jeruk dapat memperbesar penyerapan zat besi bila dibandingkan dengan minum es teh. Alternatif lain setelah makan lebih baik minum air putih saja biar lebih sehat.

Mari Bijak dalam kesehatan!!

4 comments

Lompat ke formulir komentar

  1. thanks mas, infonya sangat bermanfaat…
    saya juga salah satu yang termasuk suka minum teh 😀

    1. sama-sama Pak/Mas, terima kasih sudah mampir….

  2. trimakasih mas infonya sngat bermanaat

    1. sama-sama, terima kasih telah mampir….

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Translate »