Renungan Suami Untuk Istri

ibu rtIstri bikin sarapan menu nasi goreng cukup 15 menit selesai.
Suami bikin sarapan menu yg sama butuh waktu min 30 menit.

Istri belanja ke pasar utk kebutuhan sepekan hanya 1 jam.
Suami belanja ke pasar dengan resep belanjaan yang sama butuh hampir 2 jam. Kebanyakan nyasarnya dan cari harga termurah.

Istri masak utk makan sehari butuh 1 jam.
Suami masak utk makan sehari butuh waktu 2 jam lebih. Belum kalo lauknya gosong, atau kelupaan bumbu.

Istri nyuci pakaian 2 ember butuh waktu gak sampe 1 jam, itupun sering ditinggal ngurus anak.
Suami nyuci segitu butuh waktu 2 jam lebih. Bentar2 istirahat sambil cek wa dan fb.

Istri beres2 rumah seluruhnya hanya butuh 30 menit bersih dan rapi.
Suami beres2 rumah bisa 1 jam lebih. Itupun sering diulang2 nyapu sama ngepelnya karena marah2 sering dilewatin anak2 jadinya kotor lg.

Istri bisa sekaligus mengerjakan semua kerjaan2 diatas dalam 1 waktu dengan 2 tangannya, plus ngurusin anak2 semuanya, dari mandi, makan, belajar, nenenin, dll.
Kalo suami nyerah…buat ngurusin anak2 doank udah keteter, udah super sibuk, belum ngerjain yg lain…

Makanya kalo wanita yang menjadi ibu rumah tangga itu adalah wanita super. Butuh tenaga dan kesabaran yg ekstra. Kadang suami kurang memperhatikan masalah itu, karena suami pergi kerja rumah masih dalam keadaan rapi, dan pulang kerja rumah juga sudah dalam keadaan rapi. Padahal mempertahankan rumah agar tetap rapi itu butuh kerja keras setiap harinya. Apalagi jika di rumah itu banyak anak2. Sulit sekali utk menjaga kerapihan dan kebersihan rumah.

Banyak wanita karir yg menyerah tatkala dia harus menjadi ibu rumah tangga karena tidak sanggup mengerjakan pekerjaan2 rumahnya. Dia mengeluh dan kelelahan. Dia baru merasakan kalo pekerjaan ibu rumah tangga itu lebih berat dari pekerjaan lainnya. Akhirnya, walaupun dia tetap berprofesi sbg ibu rumah tangga, tapi dia tetap menyewa pembantu utk meringankan pekerjaannya.

Jadi sering2lah istri dikasih hadiah karena baktinya mengurus dan menjaga rumah dan anak2nya. Maafkanlah kesalahan atau kelalaian2nya. Karena kita yakin, kebaikan2ny jauh lebih banyak dari kesalahan atau kelalaiannya, insya Allah.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Translate »