QIYAMULLAIL

Qiyamullail
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”
(QS. Huud : 114)
Selain sholat wajib, ada banyak sholat sunnah yang dapat kita lakukan sebagai penyempurna solat wajib kita. Salah satu sholat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di sisi Allah (insya Allah) adalah sholat tahajud. Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, setelah bangun tidur. Pelaksanaan sholat ini akan bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir. Sebagaimana dalam Firman Allah : “mereka itu tidak sama; di antara ahli kitab itu ada golongan yang Berlaku lurus*, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). QS. Al Imran : 113. {*Yakni: golongan ahli kitab yang telah memeluk agama Islam}Sebelum perintah sholat lima waktu turun, Rasulullah Muhammad saw pernah memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan tahajud. Hal ini tersirat dalam beberapa hadist:

Teruskan membaca

Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha

Ada beberapa rahasia dan keuatamaan sholat dhuha. Adapun rahasian dan keutamaan tersebut adalah :

1.      Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia “Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad SAW bersabda : “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

2.      Ghanimah (keuntungan) yang besar Teruskan membaca

Waspada Sifat Munafik

Amal kebaikan manusia adalah dinilai dari nilai keikhlasan hati dan lillahita’ala, bukan karena di hadapan manusia lainnya. Akan tetapi, banyak diantara kita yang bersemangat memperbanyak dan memperbagus amalan di depan manusia, akan tetapi begitu mudahnya melakukan kemaksiatan disaat sendirian. Kita lebih malu kepada manusia dan tidak malu kepada Allah ta’ala. Lalu apa yang akan kita jawab dihadapan Allah kelak? Kita berlindung kepada Allah dari sifat-sifat kemunafikan.
Nifaq
Nifaq secara istilah berarti menampakkan keimanan kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, dan kepada hari akhir, akan tetapi menyembunyikan sesuatu yang menjadi kebalikannya, baik seluruhnya maupun sebagiannya. Definisi yang lain adalah seorang menampakkan secara dhohir amalan yang disyariatkan tetapi menyembunyikan perkara yang haram yang menyelisihi dhohirnya.

Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar, sehingga media adalah perantara atau pengantar pesan kepada penerima pesan (Arief S. Sadiman, 1996:6). Kemudian menurut AECT (Association of Education and Communication Technology) dalam Arief S. Sadiman (1996:19), media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan, sedangkan hardwareatau perangkat keras merupakan sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung dalam media tersebut.
Media merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi. Apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi yang ditujukan untuk pembelajaran. Selain digunakan sebagai sarana penyampaian pembelajaran yang utuh, media juga dapat dimanfaatkan unuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, misalnya memberikan penguatan maupun motivasi.

Pendekatan CEP (Chemo-entrepreneurship)

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Pada pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya, maksudnya adalah guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru (pengetahuan dan ketrampilan) datang dari “menemukan sendiri”, bukan dari “apa kata guru”. Begitulah peran guru pada pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (Nurhadi, 2002: 1-2).
Pada penerapan pembelajaran kontekstual di kelas ada 7 komponen yang harus nampak pada kegiatan belajar mengajarnya yaitu: 
Translate »